Pada artikel lalu kita telah membahas mengenai dimensi waktu dalam sejarah. Pada kali ini kita akan membahas mengenai ruang lingkup sejarah dan juga manfaat sejarah. Mari kita bahas satu-persatu.
A. Ruang Lingkup sejarah
Meliputi apa sajakah sejarah itu? apa batasan dari sejarah? mungkin pertanyaan-pertanyaan seperti itu yang akan muncul dibenak kita tatkala kita membahas materi ini. Menurut para ahli (Budiyono dkk, 2013:19-22) ruang lingkup sejarah dibatasi pada sejarah sebagai peristiwa, kisah, ilmu, dan seni.
1.Sejarah sebagai Peristiwa
Sejarah sebagai peristiwa merupakan kejadian pada masa lampau dan tidak dapat terulang kembali. Peristiwa sejarah dapat dikaitkan dengan peristiwa sejarah lainnya dalam hubungan sebab akibat. Sejarah sebagai peristiwa memiliki ciri unik, abadi, dan penting.
Sejarah sebagai peristiwa pada dasarnya objektif. Objektivitas sejarah sebagai peristiwa terletak pada fakta yang berkaitan dengan peristiwa yang benar-benar terjadi. Hal itu sejalan dengan pendapat Moh. Ali yang menyatakan bahwa sejarah sebagai peristiwa adalah serba objek. Contoh sejarah sebagai peristiwa adalah penaklukan konstantinopel oleh Muhammad Al Fatih pada 1453.
Muhammad Al Fatih saat menaklukan Konstantinopel |
2. Sejarah sebagai Kisah
Sejarah sebagai kisah merupakan sebuah cerita dalam berbagai bentuk, baik narasi maupun tafsiran dari suatu peristiwa sejarah. Sejarah sebagai kisah yang merupakan cerita, sifatnya bergantung kepada siapa yang menceritakan (bersifat subjektif). Cerita sejarah yang disusun sering merupakan pencerminan kepribadian atau kepentingan dari penyusunnya. Hal itu sejalan juga dengan pendapat Moh. Ali bahwa sejarah sebagai kisah adalah serba subjek. Contoh sejarah sebagai kisah adalah mengenai perjuangan Pangeran Diponegoro dalam mengusir Belanda, orang Indonesia menyebutnya sebagai suatu perlawanan, sedangkan orang Belanda menyebutnya sebagai suatu pemberontakan.
Pangeran Diponegoro |
3. Sejarah sebagai Ilmu
Tokoh yang paling berjasa dalam mengembangkan ilmu sejarah dengan menguraikan tentang cara-cara penelitian sejarah adalah Leopold van Ranke (1729-1896). Leopold adalah seorang sejarawan Jerman yang mendirikan sekolah penulisan sejarah modern. Ia mengatakan sejarah sebagai ilmu positif.
Sejarah sebagai ilmu adalah suatu susunan pengetahuan mengenai peristiwa dan cerita yang terjadi dalam masyarakat pada masa lampau yang disusun secara sistematis dan metodis berdasarkan asas-asas, prosedur dan metode, serta teknik ilmiah yang diakui oleh para pakar sejarah.
Sejarah sebagai ilmu memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a. Empiris
Empiris berasal dari bahasa Yunani dari kata empeiria, yang artinya pengalaman. Sejarah diperoleh melalui pengalaman, penemuan, dan pengamatan yang didasarkan pada fakta yang ada.
b. Memiliki Objek
Kata objek berasal dari bahasa Latin yaitu objectus, yang artinya sasaran. Objek dalam sejarah diartikan sebagai suatu yang dikaji oleh ilmu. Adapun objek ilmu sejarah adalah manusia, masyarakat, dan masa lalu.
c. Memiliki Teori
Teori berasal dari bahasa Yunani yaitu theoria, yang artinya renungan. Dalam ilmu pengetahuan teori berfungsi sebagai asas dan hukum umum yang menjadi dasar ilmu pengetahuan, misalnya teori konflik sosial oleh Karl Marx dan teori future shock oleh Alfin Tofler.
d. Memiliki Metode
Metode berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos, yang artinya cara. Metode sejarah meliputi heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi.
4. Sejarah sebagai Seni
Sejarah sebagai seni dihubungkan dengan cara merekonstruksi dan penulisan sejarah itu sendiri. Sejarah dikatakan sebagai seni karena seorang sejarawan membutuhkan intuisi, imajinasi, emosi, dan gaya bahasa dalam menulis sejarah. Dalam proses penelitiannya sumber sejarah bersifat ilmiah, tetapi dalam taraf penulisannya sejarah bersifat seni.
B. Manfaat Sejarah
Secara garis besar kegunaan sejarah (Budiyono dkk, 2013:13) sebagai berikut .
1. Guna Edukatif (Memberi Pendidikan)
Sejarah dapat dijadikan pelajaran agar tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa depan.
2. Guna Rekreatif (Memberi Hiburan)
Dengan mempelajari sejarah dapat mengetahui peristiwa sejarah tanpa harus melihat sendiri kejadiannya dan dapat memberi hiburan.
3. Guna Instruktif (Memberi Pengajaran)
Sejarah dapat memberikan pengajaran dan menambah ilmu pengetahuan.
4. Guna Inspiratif (Memberi Inspirasi)
Sejarah dapat memberi inspirasi bagi yang mempelajarinyan. Dengan mempelajari sejarah kita dapat menemukan ide-ide yang dapat digunakan untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat.
Semoga bermanfaat ☺
ReplyDeleteMohon kritik dan sarannya
Bagus bang...
ReplyDeleteMantep kang kiki, lanjutkan kekereatifan atas karya nya, Good 👍👍👍
ReplyDeleteSip kang Agis, mohon dukungannya ☺
ReplyDeleteJadwal post artikel, senin sejarah umum, kamis sejarah ☺
ReplyDeleteAsa mirip-mirip materi ti lks sejarah tth kls x :v tapi bagus kok siapa tau banyak ngebantu klo ada yg lagi nugas
ReplyDeleteIya teh kalau blog yang ini mah khusus referensi sejarah, rencananya mau buat satu blog lagi buat ngebahas isu-isu terkini
ReplyDelete