Skip to main content

Berfikir Historis

Perjalanan waktu dalam sejarah sangat panjang dan mengkaji bermacam-macam peristiwa. Perubahan sejarah diperlukan dalam memisahkan sejarah menjadi beberapa periode ataupun waktu. Berikut cara membagi dan memisahkan peristiwa dalam sejarah.

1. Perodisasi Sejarah
Periodisasi sejarah adalah pembabakan waktu, masa, zaman, periode.
Ciri periodisasi
  • Adanya urutan waktu
  • Adanya persamaan sifat, unsur, karakteristik
  • Bersifat subjektif
Tujuan periodisasi
  • Menyederhanakan cerita
  • Agar mudah diingat
  • Memenuhi persyaratan sistematis ilmu pengetahuan
  • Mengklasifikasi isi sejarah
Contoh periodisasi sejarah,
Periodisasi presiden Indonesia
  • Ir. Soekarno (1946-1965)
  • Soeharto (1965-1998)
  • Bj. Habibie (1998-1999)
  • Abdurahman Wahid (2000-2002)
  • Megawati (2002-2004)
  • SBY (2004-2014)
  • Jokowi (2014-2019)


2. Sinkronis
Secara sederhana sinkronis berarti meluas dalam ruang dan menyempit dalan waktu. Maksudnya dalam pengkajian sinkronis pengkajian sejarah lebih ditekankan pada kajian strukturnya dibanding dengan waktu. Pengkajian sinkronis lebih sulit dibanding dengan diakronis. Karena perlu pengetahuan dan pemahaman yang mendalam mengenai suatu peristiwa.
Contoh, peristiwa g 30 s/pki
  1. Mengapa peristiwa itu terjadi?
  2. Bagaimana peristiwa itu terjadi?
  3. Apa dampak dari peristiwa itu?



3. Diakronis/kronologi
Diakronis adalah pengkajian yang meluas dalam waktu dan menyempit dalam ruang. Jadi dalam pengkajian diakronis memandang bahwa peristiwa dalam sejarah terus berkembang dari waktu ke waktu.



5 Maret 1998
Dua puluh mahasiswa Universitas Indonesia mendatangi Gedung DPR/MPR untuk menyatakan penolakan terhadap pidato pertanggungjawaban presiden yang disampaikan pada Sidang Umum MPR dan menyerahkan agenda reformasi nasional.  Mereka diterima Fraksi ABRI
11 Maret 1998
Soeharto dan BJ Habibie disumpah menjadi Presiden dan Wakil Presiden
14 Maret 1998
Soeharto mengumumkan kabinet baru yang dinamai Kabinet Pembangunan VII.
15 April 1998
Soeharto meminta mahasiswa mengakhiri protes dan kembali ke kampus karena sepanjang bulan ini mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi swasta dan negeri melakukan berunjukrasa menuntut dilakukannya reformasi politik.
18 April 1998
Menteri Pertahanan dan Keamanan/Panglima ABRI Jendral Purn. Wiranto dan 14 menteri Kabinet Pembangunan VII mengadakan dialog dengan mahasiswa di Pekan Raya Jakarta namun cukup banyak perwakilan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang menolak dialog tersebut
1 Mei 1998
Soeharto melalui Menteri Dalam Negeri Hartono dan Menteri Penerangan Alwi Dachlan  mengatakan bahwa reformasi baru bisa dimulai tahun 2003.
2 Mei 1998
Pernyataan itu diralat dan kemudian dinyatakan bahwa Soeharto mengatakan reformasi bisa dilakukan sejak sekarang (tahun 1998-red).
4 Mei 1998
Mahasiswa di Medan, Bandung dan Yogyakarta menyambut kenaikan harga bahan bakar minyak ( 2 Mei 1998 ) dengan demonstrasi besar- besaran. Demonstrasi itu berubah menjadi kerusuhan saat para demonstran terlibat bentrok dengan petugas keamanan. Di Universitas Pasundan Bandung, misalnya, 16 mahasiswa luka akibat bentrokan tersebut.
5 Mei 1998
Demonstrasi mahasiswa besar - besaran terjadi di Medan yang berujung pada kerusuhan

4. Kronik
Kronik adalah catatan peristiwa secara singkat sesuai urutan waktu. Istilah kronik berasal dari Cina pada masa dinasti-dinasti. Kronik dibuat oleh para musafir dan pujangga yang melakukan pengembaran. Contoh kronik yang terkenal adalah kronik dari Fa-Hien, Hui-Ning, I-Tsing yang menceritakan Indonesia semasa kerajaan.

5. Kausalitas
Kausalitas adalah hungan sebab-akibat. Peristiwa hari ini adalah akibat dari peristiwa masa lalu, dan peristiwa masa depan adalah sebab dari peristiwa hari ini. Peristiwa yang memiliki beberapa sebab disebut peristiwa kontingensi.

Comments

  1. Semoga bermanfat 😊,
    Silakan kalau mau request materi langsung tulis di kolom komentar

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts

Dimensi Waktu Sejarah

Okee sekarang kita memasuki artikel ke-2 dalam blog ini. Kali ini kita masih akan membahas mengenai dasar - dasar ilmu sejarah. Pada artikel lalu kita telah membahas mengenai pengertian sejarah, unsur - unsur sejarah, hakikat sejarah, dan ciri utama sejarah. Kali ini kita akan membahas mengenai dimensi waktu dalam sejarah. Waktu dalam sejarah ? mungkin teman - teman berfikir bahwa waktu dalam sejarah adalah masa lalu. Memang hal itu tidaklah dapat disalahkan, karena memang sejarah itu mempelajari peristiwa masa lalu, namun hal itu juga tidak dapat dibenarkan, karena belajar sejarah tak hanya mempelajari masa lalu, namun mengkaji hubungan peristiwa masa lalu dan masa kini bahkan memprediksi masa depan, yang didasarkan pada pola sejarah. Adapun pada kali ini kita akan membahas mengenai dimensi waktu dalam sejarah menurut Kuntowijoyo. Beliau berpendapat bahwa dimensi waktu sejarah meliputi perkembangan, pengulangan, kesinambungan, dan perubahan. 1. Perkembangan Dimensi waktu ya...

Dalam Asuhan Halimah As-sa'diyah

Menukil dari perkataan Ibnu Ishaq (seorang penulis sirah nabawiyah terkenal), beliau berkata "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam disusui wanita dari bani Sa'ad  yang bernama Halimah binti Abu Dzuaib (lebih dikenal dengan nama Halimah As-Sa'diyah)". Sejarah mencatat bahwa kala itu bangsa Arab memiliki tradisi yang unik. Para orang tua akan menitipkan anak-anaknya yang masih kecil ke orang-orang desa. Mereka ditempatkan pada wilayah yang aman dan tentram, yang jauh dari keramaian kota. Hal itu juga terjadi pada Rasulullah saw tatkala ia kecil. Allah memilih Halimah untuk mengemban tugas yang mulia ini. Kala itu, Halimah bersama rombongan dari bani Sa'ad pergi ke kota Makkah. Meraka mencari anak kecil untuk mereka susui dan mendapatkan upah dari jasanya itu. Di perjalanan itu Halimah ditemani oleh suaminya dan juga anak-anaknya yang masih kecil. Mereka pergi dengan menunggangi keladai putih dan unta. Perjalan yang berat bagi mereka. Kekeringan sedang mela...

Ruang Lingkup Sejarah dan Manfaat Sejarah

Pada artikel lalu kita telah membahas mengenai dimensi waktu dalam sejarah. Pada kali ini kita akan membahas mengenai ruang lingkup sejarah dan juga manfaat sejarah. Mari kita bahas satu-persatu. A. Ruang Lingkup sejarah Meliputi apa sajakah sejarah itu? apa batasan dari sejarah? mungkin pertanyaan-pertanyaan seperti itu yang akan muncul dibenak kita tatkala kita membahas materi ini. Menurut para ahli (Budiyono dkk, 2013:19-22) ruang lingkup sejarah dibatasi pada sejarah sebagai peristiwa, kisah, ilmu, dan seni. 1.Sejarah sebagai Peristiwa Sejarah sebagai peristiwa merupakan kejadian pada masa lampau dan tidak dapat terulang kembali. Peristiwa sejarah dapat dikaitkan dengan peristiwa sejarah lainnya dalam hubungan sebab akibat. Sejarah sebagai peristiwa memiliki ciri unik, abadi, dan penting. Sejarah sebagai peristiwa pada dasarnya objektif. Objektivitas sejarah sebagai peristiwa terletak pada fakta yang berkaitan dengan peristiwa yang benar-benar terjadi. Hal itu sejalan...